Sedia Tanah Atras Tanah Merah dan Batu Gunung, Menyediakan tanah merah..tanah atras..batu gunung .Harga terjangkau..siap kirim area jabodetabek Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, Bekasi, Cibitung, Tambun, Cikarang, Karawang, Cikampek dan sebagian Jawa Barat.
Tanah Atras sering di gunakan untuk bahan pembuatan keramik, bata merah maupun untuk pembuatan batako, ataupun untuk urugan taman maupun lahan proyek.
info lengkap Jasa Kami Armada Karya Semesta di 0812 916 99979
Mengenal Jenis-jenis tanah urugan
Pada prinsipnya, proses urugan tanah dilaksanakan dengan menimbun tanah dari suatu tempat ke tempat lain yang akan diurug. Sehingga tempat yang diurug tersebut mempunyai bentuk dan ketinggian yang sesuai dengan keinginan. Namun perlu diingat, tidak sembarang tanah cocok digunakan untuk mengurug suatu tempat. Tanah tersebut harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu.
Di bawah ini syarat-syarat tanah yang bagus dimanfaatkan untuk pekerjaan pengurugan tanah antara lain:
Untungnya, saat ini sudah dikenali beberapa jenis tanah yang terbukti bagus untuk pekerjaan pengurugan. Artinya tanah imbuhan tersebut mampu menopang konstruksi bangunan dan bersifat stabil. Lantas apa sajakah jenis-jenis tanah yang ideal dipakai untuk mendukung proses pengurugan?
1. Tanah Merah
Tanah merah (laterit) adalah tanah yang mempunyai warna coklat kemerah-merahan. Tanah ini biasanya terbentuk di lingkungan yang dingin, lembab, dan tergenangi air. Karakteristik tanah ini yaitu gampang menyerap air, memiliki profil tanah yang dalam, mengandung bahan organik yang sedang, mempunyai pH netral sampai asam, serta memiliki kandungan alumunium dan zat besi.
Tanah merah memiliki tekstur yang cukup padat dan kokoh. Tanah jenis ini banyak ditemukan di daerah pantai hingga pegunungan yang tinggi, serta menyebar di sebagian besar lahan di Indonesia. Selain dipakai untuk urugan tanah pada proyek pembangunan, tanah merah juga biasa digunakan untuk membentuk lahan perkebunan.
2. Tanah Atras
Tanah Atras adalah tanah yang memiliki tingkat kepadatan yang sangat tinggi. Strukturnya terdiri dari lapukan batuan induk dengan kandungan organik tanah yang rendah bahkan hampir tidak ada. Hal ini dikarenakan mineral yang terkandung di dalam tanah ini telah dikeluarkan oleh air yang berada di lapisan atasnya.
Tanah Atras mempunyai karakteristik teksturnya sangat kokoh tetapi sulit menyerap air. Oleh karena itu, jarang sekali orang yang mau memanfaatkan tanah ini untuk sektor pertanian. Kebanyakan tanah padas dipakai untuk pondasi infrastruktur bangunan berukuran besar seperti gedung-gedung bertingkat. Tanah padas bisa ditemukan di hampir seluruh daerah di Indonesia.
3. Tanah Semi Atras ( Boncos )
Tanah semi Atras, atau biasa dikenal tanah liat (Boncos) adalah tanah yang terbentuk dari perpaduan antara batuan kapur dan pasir. Faktor utama yang mempengaruhi pembentukan tanah ini yaitu hujan yang terjadi secara tidak merata sepanjang tahun. Bisa dibilang tanah semi Atras ibarat campuran tanah merah dan tanah atras sehingga sifat dan karakteristiknya pun seperti gabungan dari keduanya.
Tanah semi atras memiliki tingkat kesuburan yang cukup baik sehingga layak dipergunakan untuk keperluan bercocok tanam. Selain itu, tanah liat juga biasa dimanfaat sebagai bahan baku kerajinan tangan serta material bangunan seperti genteng dan batubata. Tanah semi padas umumnya banyak ditemukan di dataran rendah dan lereng pegunungan.
4. Limestone
Limestone atau batu gamping adalah batuan sedimen karbonat yang terbentuk dari sedimentasi hewan dan tumbuhan karang. Kenampakan struktur luar batuan ini berwarna putih kotor, putih keabu-abuan, sampai kuning keabu-abuan.
Untuk limestone yang masih muda sering dijumpai struktur fosil hewan atau tumbuhan karang (coral) karena proses litifikasi (pembatuan) yang belum sempurna. Meski secara genesa terbentuk dari laut, namun karena proses pergerakan kulit bumi, sering dijumpai endapan limestone yang sudah berjarak puluhan kilometer dari pantai.
Berat jenis limestone insitu (bank) berkisar antara 2.2 – 2.4 ton/bcm, sedangkan berat jenis loose berkisar antara 1.5 – 1.8 ton/lcm. Rumus kimia limestone adalah CaCO3. Untuk usaha pertambangan, limestone merupakan salah satu bahan galian industri yang mempunyai potensi yang sangat besar di Indonesia. Cadangan total limestone di seluruh Indonesia diperkirakan lebih dari 28 milyar ton yang penyebarannya hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan klasifikasi bahan galian, limestone tergolong ke dalam Bahan Galian C (Bahan Galian Industri).
Paling tidak, ada 4 bidang usaha yang secara langsung memanfaatkan berbagai keunggulan dari sifat fisik dan kimia limestone, yaitu pertanian, konstruksi, industri, dan lingkungan. Dalam bidang konstruksi, peran limestone sebagai bahan utama untuk pembuatan semen tentunya juga sangat besar. Dalam tulisan ini dikhususkan akan memperdalam limestone dalam kaitannya untuk mendukung industri semen, terutama dalam hal penambangannya dengan menggunakan alat-alat berat.
Dalam pemanfaatan di urugan limestone sangat bagus karena bisa menyerap kadar air yang sangat tinggi, disamping tingkat kepadatanNya yang cukup padat. Akan tetapi kebanyakan penggunaan limestone buat urugan hanya sebatas pembuatan jalan akses utama karena mengingat harga yang cukup mahal untuk pembelanjaanNya.
Dari 4 unsur material alam itu mempunyai karakter masing-masing disini kami siap membantu anda untuk bisa memilih material urugan mana yang sekiranya cocok untuk lahan yang akan anda urug.
Konsultasi Tanah Atras Tanah Merah dan Batu Gunung bisa datang langsung maupun via WA / Telpon 0812 916 99979
Jl. Cilangkap Baru No.5, RT.3, Pd. Ranggon, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13870
E-Mail Us:
harisgumelar@gmail.com
Whatsapp:
6281291699979
Call Us Today
62812 916 99979